Tak hanya itu, banyak orang menjadikan internet sebagai media untuk mencari berbagai rujukan keagamaan. Berbagai referensi ilmu pengetahuan bebas diakses oleh siapa saja khususnya kaum milenial. Jadi, referensi ilmu keagamaan dapat dengan mudah diakses melalui media online (website) dan media sosial.
Kemajuan teknologi digital juga berdampak terhadap aktivitas dakwah, di mana hampir semua kegiatan dakwah bertransformasi ke media digital. Dakwah sebagai kegiatan menyeru dan mengajak orang, kini tampil dalam bentuk yang semakin beragam. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin terbuka, kegiatan dakwah ini dapat ditemui di berbagai platform digital. Dakwah saat ini tidak dapat dipisahkan dari kemajuan teknologi, karena kehadirannya sangat membantu keberhasilan dakwah itu sendiri.
Dakwah di era milenial ini harus dapat memanfaatkan dengan baik terutama dalam penggunaan media-media baru. Jika tidak akan mempengaruhi akhlak dan moral para generasi milenial yang sejatinya mereka sedang mencari jati diri mereka. Keterkaitannya dengan dakwah, peran media sangat penting dan strategis dalam upaya penyampaian dakwah. Media digital mampu memberikan informasi dengan cepat dan tidak mengenal batas ruang dan waktu.
Menurut Nurjannah, dkk (2023), sebagai media dakwah, internet memiliki beberapa kelebihan. Pertama, mampu menembus batas ruang waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau. Kedua, pengguna internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap visi dakwah. Ketiga, para pakar dan ulama yang berada di balik media dakwah melalui internet bisa konsistensi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i. Keempat, dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat karena bebas memilih materi dakwah yang disukai. Kelima, cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah melalui internet bisa menjangkau segmen yang luas.
Kelebihan internet menjadi daya tarik bagi para da’i untuk berdakwah melalui berbagai platform digital. Di sini, para juru dakwah bisa menyampaikan pesan dakwah dalam beragam bentuk seperti gambar, video, audio ataupun tulisan sehingga jamaah dapat memilih bentuk media sesuai kebutuhannya.
Kehadiran teknologi digital sebagai media dakwah bukan sebatas wacana lagi. Karenanya, sudah seharusnya para ulama, kiai ataupun ustadz menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi dalam berdakwah agar generasi-generasi muda semakin tercerahkan dan siap menghadapi berbagai tantangan hidup yang semakin kompleks.
Saat ini banyak pendakwah yang terbilang sukses memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan dakwahnya dengan memilih platform digital sebagai media untuk menghadirkan pilihan baru bagi masyarakat dalam mempelajari agama. Karena tujuan utamanya adalah menyasar generasi milenial yang dekat dengan dunia digital, maka mau tidak mau para juru dakwah memilih media digital seperti Twitter, Facebook, Instagram dan Youtube sebagai media dakwahnya.
Pilihan media tersebut cukup membuahkan hasil. Banyak anak muda yang tertarik dan mau mempelajari Islam secara lebih mendalam. Kiranya perlu dicontoh oleh da’i-da’i lain sebagai upaya untuk lebih membumikan ajaran Islam kepada masyarakat, utamanya generasi milenial.
wallahu a’lam bish showab