Komunikasi adalah bagian yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Melalui komunikasi, kita menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi kepada orang lain.
Sebagai muslim, komunikasi yang kita lakukan bukanlah hanya sekadar proses penyampaian pesan, tetapi juga kita meyakini bahwa komunikasi pun berkaitan dengan pahala dan dosa. Setiap kata yang keluar dari mulut kita bisa membawa kebaikan atau keburukan, dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Perkataan yang baik mendatangkan pahala dan memperkuat hubungan sosial, sementara perkataan yang buruk menyebabkan dosa dan keretakan hubungan. Oleh karena itu, setiap muslim harus selalu menjaga lisannya, memastikan bahwa setiap kata yang diucapkan membawa kebaikan dan mendatangkan ridha Allah SWT.
Dalam setiap langkah kehidupan seorang muslim, perkataan yang baik sangat dianjurkan. Perkataan yang baik dapat menyenangkan hati orang lain dan mendatangkan pahala, sementara perkataan yang buruk dapat menyakiti hati seseorang dan menyebabkan dosa. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ ٢٦٣
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun” (QS. Al-Baqarah: 263).
Komunikasi yang baik adalah yang menjaga adab dan sopan santun, serta menghindari ucapan yang bisa menyakiti hati orang lain. Jika tidak bisa berkata baik, lebih baik diam daripada mengucapkan kata-kata yang bisa menimbulkan dosa. Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ucapan yang benar dan jujur adalah bentuk ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah dan mendatangkan pahala yang besar. Perkataan yang baik bisa mendatangkan pahala yang besar. Setiap kata yang mengandung kebaikan, seperti mengajak kepada kebaikan, menghibur orang yang sedang bersedih, atau memberikan nasihat yang bermanfaat, akan dihitung sebagai amal sholeh. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar” (QS. Al-Ahzab: 70).
Sebaliknya, perkataan yang buruk dapat menyebabkan dosa. Ucapan yang menyakiti, memfitnah, atau mengadu domba adalah dosa besar dalam Islam. bahwa segala bentuk perkataan dan tindakan yang tidak berdasarkan pengetahuan dan kebenaran akan dipertanggungjawabkan di hari kiamat.
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا ٣٦
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya” (QS. Al-Isra: 36).
Maka, snagat tepat, Nabi SAW memberikan rambu-rambu bagi kita, dan beliau menekankan adanya korelasi antara komunikasi dengan keislaman kita.
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah yang membuat muslim lainnya selamat dari (gangguan) lisan dan tangannya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mari kita jaga lisan kita untuk selalu berkata baik, menghindari ucapan yang bisa menyakiti perasaan orang lain, dan senantiasa berusaha menebar kebaikan melalui perkataan kita. Dengan komunikasi yang baik, akan dapat membangun kehidupan yang harmonis dan penuh berkah, dan lebih dari itu kita insya Allah mendapatkan pahala di sisi Allah,.

wallauh a’lam bish showab

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *