Dakwah merupakan aktualisasi iman dan kewajiban serta tugas suci setiap muslim sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing sebagai perwujudan Islam rahmatan lil alamin. Keinginan melaksanakan dakwah bukan hanya sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab seorang muslim terhadap agamanya, lebih jauh lagi merupakan konsekuensi dari pemahaman terhadap perintah Allah dan rasul-Nya.
Dakwah merupakan tugas mulia, yaitu mengajak manusia untuk mematuhi perintah Allah SWT. dan menjauhi larangan-Nya. Saat ini kita bisa merasakan nikmatnya hidup dalam Islam berkat dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Tanpa dakwah beliau, kita tidak mungkin bisa keluar dari kegelapan.
Apakah aktivitas dakwah ini perlu kita lanjutkan? Tentu saja kegiatan dakwah tak boleh berhenti karena generasi mendatang akan menghadapi tantangan hidup yang semakin kompleks. Mereka butuh cahaya Islam yang bisa menuntun ke jalan yang benar (sirathal mustaqim). Aktivitas dakwah memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa bagi siapa saja yang istiqamah berada di jalan dakwah. Berikut diantara keutamaan dakwah tersebut, dan semoga ini menjadi motivasi bagi kita semua agar tetap konsisten menjadi juru dakwah.
1. Tugas Utama Para Rasul
Seperti dikemukakan di awal bagian ini bahwa dakwah merupakan tugas mulai, karena dakwah merupakan tugas utama para rasul (muhimmatur rasul). Para da’i merupakan orang-orang pilihan karena memiliki komitmen meneruskan risalah para rasul untuk mengajak umat ke jalan Allah SWT. Karena itu, orang-orang yang istiqamah di jalan dakwah akan berada di jalan yang lurus sebagaimana firman Allah Swt:
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah (Hai Muhammad): ‘Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah (mengajak kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” (QS. Yusuf: 108).
Jadi, sudah jelas bahwa para da’i merupakan pelaksana atau penerus risalah kenabian. Setelah berakhir masa para nabi, maka para da’i menjadi pelanjut dari risalah tersebut.
2. Amal Terbaik di Sisi Allah
Dakwah itu mengajak orang lain menuju jalan kebaikan. Artinya, tidak mungkin seorang da’i mengajak manusia untuk melakukan keburukan, apalagi kemaksiatan. Pejuang dakwah adalah orang yang lidahnya selalu basah dengan untaian kata yang terbaik sekaligus terus berusaha untuk mengamalkannya. Setiap perkataan para da’i pasti berisi kebaikan-kebaikan, yaitu mengajarkan tauhid, syariat dan akhlak sesuai tuntunan Nabi Muhammad saw. Berkaitan dengan ini, Allah Swt. berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS. Fushilat: 33).
Dakwah adalah pekerjaan mulia dan amal terbaik. Karena dengan dakwah, amal saleh akan terus terpelihara. Dengan ungkapan lain, menjaga amal saleh merupakan amal dakwah. Tanpa dakwah, maka amal saleh akan terputus.
3. Mendapatkan Pahala
Orang-orang yang konsisten di jalan dakwah akan mendapatkan keuantungan berupa pahala seperti pahala orang-orang yang mengikuti seruannya. Hal ini sudah ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW, melalui sabdanya:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikit pun dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikit pun” (HR. Muslim).
Jika kita mengajak orang lain untuk hijrah ke jalan kebenaran, kemudian mereka mendapatkan hidayah dari Allah melalui ajakan kita, maka otomatis kita akan mendapatkan pahala sama seperti mereka. Karenanya, jangan pernah bosan mengajak orang lain untuk beristighfar, mengerjakan shalat, membaca dzikir, mengajarkan al-Qur’an dan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Dengan begitu, apa papun yang kita upayakan demi tegaknya dakwah tidak akan pernah sia-sia. Semua kebaikan akan sampai kepada kita, Insya Allah.
4. Jalan Menjadi Umat Terbaik
Dakwah merupakan jalan menjadi umat terbaik (khaira ummah). Disebut sebagai umat terbaik karena para da’i mengajak orang lain kepada jalan yang benar, yaitu jalan menuju Allah SWT. Gelar umat terbaik ini disebutkan dalam firman-Nya:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran: 110).
Jika kita ingin mendapatkan predikat umat terbaik, maka jangan berhenti mengajak orang lain agar beriman kepada Allah SWT. Setiap umat Islam tidak boleh lelah dalam berdakwah. Jika kita menyerah dalam kebaikan, orang-orang batil akan menang mengajak manusia kepada kebatilan. Selain itu, setiap kita memiliki kewajiban untuk mencegah segala perilaku buruk karena itu akan menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT.
5. Didoakan Malaikat
Keutamaan laiinya yang insya Allah akan diperoleh oleh para juru dakwah adalah mendapatkan rahmat dari Allah Swt dan doa dari para malaikat. Hal ini seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw:
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا, لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِي النَّاسِ الْخَيْرَ
“Sesungguhnya para malaikat, serta semua penduduk langit-langit dan bumi, sampai semut-semut di sarangnya, mereka semua bershalawat (mendoakan dan memintakan ampun) atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (HR. Tirmidzi).
Beberapa keutamaan dakwah tersebut perlu kiranya kita renungkan dan dijadikan motivasi agar kita tetap istiqamah berada di jalan dakwah. Dakwah adalah jalan yang ditempuh para nabi dan mendatangkan banyak kebaikan bagi kita semua. Jadi, kita tak boleh menyerah meniti jalan dakwah, yaitu jalan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan di dunia, terutama di akhirat kelak.
Wallahu a’lam bish showab